Penantianku
[2016] Rintik hujan membasahi jendela kedai teh di pinggir kota denpasar sore itu. Pohon – pohon menari disapa angin yang bertiup. Aku dapat merasakannya. Ketidaktahuan untuk melakukan sesuatu. Aku sangat tahu. Aku tahu rasanya berdiri tegar namun sebenarnya membutuhkan lebih dari sekedar dukungan. Sungguh, aku membutuhkan bahu untuk bersandar. KRINGGG Suara lonceng di pintu kaca bercat putih itu membawaku kembali. Sesosok pemuda tinggi, bermata sipit namun bukan keturunan cina memasuki kedai mungil ini. Ia berkulit putih dengan seragam biru muda dibalut jaket kulit hitam lengkap dengan topi dan tas jinjing hitam ditambah sepatu kulit bertalinya yang sedikit basah terkena hujan. Ia berjalan ke ara...